Imbas Harga Kedelai dan Jagung Melonjak, Siap-Siap Harga Tempe dan Tahu Nge-Gas Lagi

Imbas Harga Kedelai dan Jagung Melonjak, Siap-Siap Harga Tempe dan Tahu Nge-Gas Lagi

KEDELAI berjangka Chicago menguat, Rabu, karena kekhawatiran cuaca buruk akan membatasi produksi eksportir utama Brasil. Hal ini mendorong harga mendekati level tertinggi sejak Agustus. Jagung berjangka naik didorong  technical trading,  ketika pasar mencermati apakah cuaca buruk di Argentina akan berdampak pada tanaman jagung negara itu.

Dan gandum berjangka meningkat di tengah kesibukan aktivitas di pasar ekspor, serta berita perundingan Amerika Serikat-Rusia di tengah ketegangan Ukraina, kata pedagang.

Kontrak kedelai paling aktif Chicago Board of Trade (CBOT) ditutup menguat 75 sen menjadi USD1.368,75 per bushel, demikian mengutip laporan  Reuters,  di Chicago, Rabu (29/12/2021) atau Kamis (30/12/2021) pagi WIB.

Gandum naik USD4,25 menjadi USD787,75 per bushel, sementara jagung berjangka bertambah 75 sen menjadi USD605,50 per bushel.

Panen tanaman kedelai dan jagung diperkirakan lebih kecil di Brasil selatan pada musim ini karena ladang mengalami kekeringan, kata peramal cuaca dan konsultan.

Prakiraan cuaca menyebutkan peningkatan peluang hujan di beberapa kawasan Brasil dalam beberapa hari mendatang, setidaknya 40 persen dari wilayah produksi kedelai utama negara itu membutuhkan kelembaban tambahan, kata Rich Nelson, analis Allendale.

“Delapan minggu ke depan di Brasil adalah saat panen kedelai ditetapkan, jadi cuaca berpengaruh pada Januari dan Februari.”

Pasar juga mulai melihat perbedaan di antara pedagang tentang seberapa besar permintaan biji-bijian komoditas Amerika dan bagaimana hal itu akan berdampak pada stok global, kata Karl Setzer, analis Agrivisor.

Kendati ekspor kumulatif biji-bijian AS turun dari tahun lalu, Setzer mengatakan, penjualan jagung untuk ekspor sekarang lebih tinggi daripada yang diperkirakan pasar dan komitmen kedelai meningkat. Sementara itu, permintaan domestik juga menggerus pasokan.

Berpengaruh ke Harga Bahan Pokok di Indonesia

Kondisi harga komoditas pangan dunia itu berbanding lurus dengan kondisi harga bahan pangan pokok di Indonesia yang saat ini mengalami kenaikan signifikan.

Pada tanggal 28 Desember 2021, secara nasional harga bahan pangan mengalami kenaikan signifikan. Sebut saja harga minyak goreng kemasan, rata-rata sebesar Rp20.350,- per liter, telur ayam ras Rp29.500,- per kg, dan cabai rawit merah Rp.96.400,- per kg.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, salah satu penyebab kenaikan harga tersebut adalah akibat kenaikan harga komoditas pendukungnya. Ia mencontohkan kenaikan harga Ayam ras dan Telur yang disebabkan kenaikan harga jagung yang merupakan pakan ternak ayam.

“Kalau kita bicara soal kenaikan produk telur dan ayam, itu adalah akibat kenaikan harga pakan, akibat harga jagung yang naik. Kenaikan harga jagung di satu pihak ini menguntungkan petani jagung, tapi bagi konsumen telur dan ayam itu berat,” ungkap Menko Airlangga menjawab pertanyaan Fin.co.id, di CIleungsi, Rabu (29/12/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: